Konsep Kehamilan

IKLAN1
Konsep Kehamilan

Konsep Dasar Kehamilan

II.2.1 Pengertian

Kehamilan adalah peristiwa yang dimulai dari konsepsi (pembuahan) dan berakhir dengan permulaan persalinan (Obstretric Fisiologi UNPAJ:1990:5).

Kehamilan merupakan suatu perubahan dalam rangka melanjutkan keturunan yang terjadi secara alami, menghasilkan janin yang tumbuh didalam rahim ibu (Prawirohardjo, 2002), selanjutnya dapat dijelaskan tingkat pertumbuhan dan besarnya janin seusia kehamilan, pada setiap dilakukan pemeriksaan kehamilan (Depkes RI, 1994).

Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. lama hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulun 7 hari) di hitung dari haid pertama haid terakhir (di mulai dari konsepsi) sampai 6 bulan , triwulan ketiga dari bulan ke 7 sampai 9 bulan. (saifudin, 2002.



Proses terjadinya kehamilan karena bertemunya sel telur dan sel sperma maka terjadilah pembuahan. (Mouchtar 1998)

II.2.2 Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi

II.2.2.1 Minggu ke O

Perkembangan janin

Sperma membuahi ovum yang kemudian membagi dan masuk ke dalam uterus menempel sekitar hari ke – 11.

II.2.2.2 Minggu ke – 4 atau bulan ke – I

1. Perkembangan janin

Dari discus embrionik, bagian tubuh yang pertama muncul yang kemudian akan menjadi tulang belakang, otak dan saraf tulang belakang. Jantung, sirkulasi darah dan saluran pencernakan terbentuk. Embrio kurang dari 0,64 cm.

2. Perubahan – perubahan maternal

Ibu terlambat menstruasi. Payudara menjadi membesar. Kelelahan yang kronik (menetap) dan sering kencing mulai terjadi berlangsung selama 3 bulan berikutnya, HCG ada didalam urine dan serum 9 hari.

II.2.2.3 Minggu ke 8 atau bulan ke – II

1. Perkembangan janin

Perkembangan cepat. Jantungnya mulai memompa darah. Anggota badan terbentuk dengan baik. Perut muka dan bagian utama otak dapat dilihat. Telingga terbentuk dari lipatan kulit tulang dan otot yang kecil terbentuk dibawah kulit.

2. Perubahan – perubahan maternal

Mual muntah (morning sicknes). Mungkin terjadi sampai usia kehamilan 12 minggu. Uterus berubah dari bentuk pear menjadi globular. Tanda- tanda hegar dan goodell muncul. Serviks fleksi. Leukorrhea meningkat. Ibu mungkin terkejut atau senang dengan kehamilannya. Penambahan berat badan belum terlihat nyata.

II. 2.2.4 Minggu ke 12 atau belan ke – III

1. Perkembangan janin

Embrio menjadi jani. Denyut jantung dapat dilihat dengan ultrasound. Diperkirakan lebih berbentuk manusia karena tubuh berkembang. Gerakan pertama dimulai selama minggu ke 12. Jenis kelamin dapat diketahui. Ginjal memproduksi urine.

2. Perubahan – perubahan maternal

Tanda chatwick muncul. Uterus naik di atas simpisis pubis. Kontraksi braxon hicks mulai dan mungkin terus berlangsung selama kehamilan. Potensial untuk enderita infeksi saluran kencing meningkat dan ada selama kehamilan. Kenaikan berat badan sekitar 1-2 kg selama trimester I. Plasenta sekarang berfunsi penuh dan memproduksi hormone.

II.2.2.5 Minggu ke 15 atau bulan ke – IV

1. Perkembangan janin

Sistem muskeloskeletal sudah matang. Sistem saraf sudah mulai melaksanakan control. Pembuluh darah berkembang dengan cepat. Tangan janin dapat menggenggam. Kaki menendang dengan aktif. Semua organ mulai matang dan tumbuh. Berat janin sekitar 0,2 kg. Denyut jantung janin dapat didengar dengan Doppler. Pankreas memproduksi insulin.

2. Perubahan –perubahan maternal

Fundus berada ditengan antara simpisis dan past. Berat ibu bertambah 0,4 – 0,5 kg perminggu selama sisa kehamilan. Mungkin akan lebih banyak energi. Diameter bipatietal dapat di ukur dengan ultrasound. Sekresi vagina meningkat. Pakaian ibu menjadi ketat. Tekanan pada kandung kemih dan sering kencing berkurang.

II.2.2.6 Minggu ke 20 atau bulan ke – V

1. Perkembangan janin

Verniks melindungi tubuh . Ladugo menutupi tubuh dan menjaga minyak pada kulit. Alis, bulu mata dan rambut terbentuk. Janin mengembangkan jadwal yang terukur untuk tidur, menelan dan menendang.

2. Perubahan – perubahan maternal

Fundus mencapai pusat. Payudara memulai sekresi kolostrum. Kantung ketuban menampung 400 ml casiran. Rasa akan pinsan dan pusing mungkin terjadi, terutama jika posisi berubah secara mendadak. Verises pembuluh darah mungkin mulai terjadi. Ibu merasakan gerakan janin. Areola bertambah gelap. Hidung tersumbat mungkin terjadi. Kram pada kaki mungki ada. Konstipasi mungkin dialami.

II.2.2.7 Minggu ke 24 atau bulan ke – VI

1. Perkembangan janin

Kerangka berkembang dengan cepat karena sel pembentukan tulang aktifitasnyameningkat. Perkembangan pernafasan dimulai. Berat janin 0,7 – 0,8 kg.

2. Perubahan – perubahan maternal

Fundus di atas pusat. Sakit punggung dank ram pada kaki mungkin mulai terjadi. Perubahan kulit bisa berupa striae gravidarium, cloasma, linea nigra dan jerawat. Mimisan dapat terjadi. Mungkin mengalami gatal – gatal pada abdomen karena uterus membesar dan kulit meregang.

II.2.2.8 Minggu ke 28 atau bulan ke – VII

1. Perkembang janin

Janin dapat bernafas, menelan dan mengatur suhu. Surfactant terbentuk di dalam paru – paru. Mata mulai membuka dan menutup. Ukuran janin 2/3 ukuran saat lahir.

2. Perubahan – perubahan maternal

Fundus berada di pertengahan antara pusat dan xiphoid. Hemorrhoid mungkin terjadi. Pernafasan dada menggantikan pernafasan perut. Garis bentuk janin dapat di palpasi. Mungkin lelah menjalani kehamilan dan ingin sekali menjadi ibu. Rasa panas dalam perut mungkin mulai terasa.

II.2.2.9 Minggu ke 32 atau bulan ke – IX

1. Perkembangan janin

Seluruh uterus terisi oleh bayi sehingga ia tidak bisa bergerak atau berputar banyak. Antibodi ibu ditransfer ke bayi. Hal ini akan memberikan kekebalan untuk enam bulan pertama sampai system kekebalan bayi bekerja.

2. Perubahan – perubahan maternal

Penurunan bayi kedalam pelvic atau panggul ibu. Plasenta setebal hamper empat kali waktu usia kehamilan 18 minggu dan beratnya 0,5 – 0,6 kg. Ibu ingin sekali melahirkan bayi, mungkin memiliki energi final yang meluap. Sakit punggung dan sering kencingmeningkat. Braxon hicks meningkat karena serviks dan segmen bawah rahim disiapkan untuk persalinan. (PusDikNaKes,2003 : 12-13)

II.2.3 Perubahan fisiologi dalam kehamilan

II.2.3.1 Perubahan pada system endokrin

1. Plasenta

Plasenta adalah kelenjar hormone aktif yang khusus untuk kehamilan. Mormon yang dihasilkannya adalah human chorionic gonadotropihin (HCG), estrogen, progesterone dan human placental lactogen (HPL). Semua hormone ini sangat berguna dalam mendukung kehidupan janin dan ibu selama masa kehamilan.

2. HCG

Hormon ini diproduksi oleh sel tropoblast yang berkembang pada saat mulai menemplenya sel telur yang telah dibuahi. Hormon ini akan dilepaskan kedarah ibu dan akan menstimulus pertumbuhan korpus luteum pada trimester I kehamilan. Corpus luteum ini akan memproduksi hormone estrogen dan progesterone yang merupakan hormone yang sangat pentung untuk mempertahankan kehamilan.

3. Estrogen

Produksi estrogen pada usia kehamilan sampai dengan 12 minggu diproduksi dalam jumlah besar oleh korpus luteum dan sesudahnya diproduksi oleh plasenta. Fungsinya adalah menstimulus pertumbuhan di dalam uterus. Duktus – duktus dalam mamae. Putting susu ibu dan mempengaruhi vagina. Estrogen juga berperan meretensi atau menahan cairan dan elektrolit dalam jaringan tubuh wanita hamil, menekan ovulasi dan menghambat proses lactasi pada masa kehamilan.

4. Progesterone Berfungsi membuat uterus menjadi tebal sehingga bisa digunakan untuk penempelan hasil konsepsi, mematangkan funsi mamae untuk siap memproduksi ASI.

II.2.3.2 Perubahan pada organ reproduksi

1. Uterus

Selama kehamilan berat uterus naik dari 60 gr menjadi 1000 gr pada usia kehamilan aterm. Ukurannya menjadi panjang 30 cm X 23 Cm X 20 cm. Seluruh komponen jaringan yang ada dalam uterus berperan dalam pertumbuhan kehamilan. Uterus menjadi tebal, disebut deciduas oleh karena pertambahan besar dan jumlah sela baru. Pada awal kehamilan uterus menjadi tebal, tetapi pada akhir kehamilan uterus melar dan menipis, dimana saat kehamilan matang lapisan uterus hanya setebal 0,5 – 1 cm. Bentuk uterus berubah dari seperti buah pear menjadi bulat pada 12 minggu I kehamilan. Leher rahim berubah sedikit menjadi tebal. Panjang sedangkan servik tidak berubah.

a. Braxon Hicks

Braxon hicks adalah kontraksi tanpa rasa sakit yang ada pada trimester I kehamilan. Kontraksi ini tidak menyebabkan pembukaan serviks. Kontraksi ini justru membantu sirkulasi darah ibu ke plasenta.

b. Suplai darah

Suplai darah ke uterus semakin meningkat saat kehamilan. Vena dan arteri mengalami pembesaran atau dilatasi, sehingga memungkinkan untuk darah mengalir lebih banyak.

II.2.3.3 Perubahan pada system lain

1. Perubaha pada system kardiovaskuler

Selama kehamilan diafragma terdorong keatas secara progresif, jantung terdesak keatas. Akibatnya apex jantung akan sedikit ke lateral bila dibandingkan dengan posisi wanita normal.

2. Sistem pernafasan

Wanita hamil kadang mengeluh sesak dan pendek nafas. Ini disebabkan oleh usus yang tertekan kearah diafragma akibat uterus yang membesar.

3. Sistem pencernaan .

Semakin bertambahnya umur kehamilan lambung dan usus terdesak oleh uterus yang membesar. Tonus otot – otot saluran pencernaan melemah dan makanan akan lebih lama berada dalam saluran pencernaan. Reabsorbsi makanan sempurna tetapi akan menimbulkan obstipasi.

4. Sistem muskokelatal

Lordosis yang progresif merupakan komplikasi posisisi kedepan akibat uterus yang membesar, lordosisis menggeser pusat daya berat kebelakang kea rah tungkaiyang pada gilirannya menyebabkan perasaan tidak enak pada bagian bawah pinggang terutama pada akhir kehamilan.

5. Sistem urinaria

Pembesaran dan penekanan uterus akibat bertambah besarnya kehamilan mengakibatkan meningkatnya frkuensi kencing.

6. Sistem endokrin

Kelenjar tiroid dapat membesar sedikit sebagai kompensasi konsentrasi yodium yang rendah, kelenjar hiofise dapat membesar tetapi tidak berperan dalam kehamilan dan kelenjar adrenal tidak berpengaruh.

7. Sistem reproduksi

Terjadi perubahan pada uterus, ovarium, vagina, vulva dan dinding perut.

8. Sistem integument

Pada kulit terjadi hiper pigmentasi yaitu pada muka, payudara, perut dan vulva. (Pritchard, 1998)

9. Perubahan psikis

Perubahan psikis ini meliputi perasaan takut yang ditimbulkan karena kehamilan menyebabkan perubahan besar pada badan ibu yang dianggap sesuatu yang baru. (Obstetri dan ginekologi, FK Padjadjaran Bandung, 1990).


II.2.4 Konsep Pemeriksan Kehamilan

II.2.4.1 Pengertian pemeriksaan kehamilan

Pemeriksaan kehamilan adalah suatu pemeriksaan dan asuhan kepada ibu hamil mulai dari terjadinya konsepsi yang ditandai dengan haid terlambat sampai dengan proses persalinan.(DinKes RI. 2002)

II.2.4.2 Tujuan Umum

1. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemeriksaan kehamilan

2. Menekan angka kesakitan dan kematian sebagai akibat kehamilan dan persalinan. (DinKes RI, 2002)

II.2.4.3 Tujuan khusus

1. Memonitor kemajuan kehamilan guna memastikan kesehatan ibu dan perkembangn bayi normal.

2. Mengenali secara dini penyimpangan dari normal dan memberikan penatalaksanaan yang diperlukan.

3. Menbina hubungan saling percaya antara ibu dan bidan dalam rangka mempersiapkan ibu dan keluarga secara fisik, emosional dan logis untuk dihadapi kelahiran serta kemungkinan komplikasi.

II.2.4.4 Standart pemeriksaan kehamilan

1. Identifikasi ibu hamil

Yaitu kegiatan kunjungan rumah dengan berinteraksi dengan masyarakat secara berkala untuk memberikan penyuluhan dan memotivasi ibu, suami dan anggota keluarga agar mendorong ibu untuk memeriksakan kehamilannya sejak dini secara teratur.

2. Pemeriksaan dan pemantauan kehamilan

Pemeriksaan kehamilan sedikitnya dilakukan 4 kali, meliputi pemantauan ibu dan janin dengan seksama untuk menilai apakah perkembangan berlangsung normal, adanya resiko tinggi khususnya anemia , kurang gizi, hipertensi, PMS / HIVdan pelayanan imunisasi.

3 Palpasi abdominal

Pemeriksaan abdominal secara seksama dan palpasi untuk memperkirakan usia kehamilan.

4. Pengelolaan anemia kehamilan

Tindakan pencegahan, penemuan, penanganan dan atau rujukan semua kasus anemia pada kehamilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

5. Pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan

Menemukan secara dini setiap kenaikkan tekanan darah dan mengenali tanda dan gejala pre eklamsia lainnya.

6. Persiapan persalinan

Saran bagi ibu hamil, suami dan keluarganya pada trimester II untuk memastikan bahwa persiapan yang bersih dan aman serta suasana yang menyenangkan akan direncanakan dengan baik, termasuk persiapan transportasi dan biaya untuk merujuk bila tiba – tiba terjadi keadaan gawat darurat.(Standart pelayanan, IBI, 2002)

II.2.4.5 Pelayanan antenatal

Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga profesional (dokter spesialis kebidanan, dokter umum, bidan, pembantu bidan dan perawat bidan) untuk ibu selama masa kehamilannya, sesuai dengan standard minimal pelayanan antenatal yang meliputi 5T yaitu timbang berat badan, ukur tinggi badan, ukur tekanan darah, pemberian imunisasi TT, ukur tinggi fundus uteri dan pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama masa kehamilan. Pelayanan antenatal bertujuan :

1. Menjaga agar ibu sehat selama masa kehamilan, persalinan dan nifas serta mengusahakan bayi yang dilahirkan sehat.

2. Memantau kemungkinan adanya risiko-risiko kehamilan , dan merencanakan penatalaksanaan yang optimal terhadap kehamilan risiko tinggi.

3. Menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu dan perinatal

II.2.4.6 Perencanaan

Jadwal pemeriksaan (usia kehamilan dari hari pertama haid terakhir) :

1. Sampai 28 minggu : 4 minggu sekali .

2. 28 – 36 minggu : 2 minggu sekali.

3. Di atas 36 minggu : 1 minggu sekali, kecuali jika ditemukan kelainan / faktor risiko yang memerlukan penatalaksanaan medik lain, pemeriksaan harus lebih sering dan intensif.

II.2.2.4.7 Nasehat Perawatan sehari –hari.

Aktifitas fisik.Dapat seperti biasa (tingkat aktifitas ringan sampai sedang), istirahat minimal 15 menit tiap 2 jam. Jika duduk/berbaring dianjurkan kaki agak ditinggikan. Jika tingkat aktifitas berat, dianjurkan untuk dikurangi. Istirahat harus cukup. Olahraga dapat ringan sampai sedang, dipertahankan jangan sampai denyut nadi melebihi 140 kali per menit. Jika ada gangguan / keluhan yang mencurigakan dapat membahayakan (misalnya, perdarahan per vaginam), aktifitas fisik harus dihentikan.

1. Pekerjaan Hindari pekerjaan yang membahayakan atau terlalu berat atau berhubungan dengan radiasi / bahan kimia, terutama pada usia kehamilan muda.

2. Imunisasi Terutama tetanus toksoid. Imunisasi lain sesuai indikasi.

3. Bepergian dengan pesawat udara Tidak perlu kuatir bepergian dengan menumpang pesawat udara biasa, karena tidak membahayakan kehamilan . Tekanan udara di dalam kabin kapal penumpang telah diatur sesuai atmosfer biasa.

4. Mandi dan cara berpakaian.

Mandi cukup seperti biasa. Pemakaian sabun khusus / antiseptik vagina tidak dianjurkan karena justru dapat mengganggu flora normal vagina. Selain itu aplikasi sabun vaginal dengan alat semprot dapat menyebabkan emboli udara atau emboli cairan yang dapat berbahaya. Berpakaian sebaiknya yang memungkinkan pergerakan, pernapasan dan perspirasi yang leluasa.

5. Sanggama / coitus .

Dapat seperti biasa, kecuali jika terjadi perdarahan atau keluar cairan dari kemaluan, harus dihentikan (abstinentia). Jika ada riwayat abortus sebelumnya, coitus ditunda sampai usia kehamilan di atas 16 minggu, di mana diharapkan plasenta sudah terbentuk, dengan implantasi dan fungsi yang baik. Beberapa kepustakaan menganjurkan agar coitus mulai dihentikan pada 3-4 minggu terakhir menjelang perkiraan tanggal persalinan. Hindari trauma berlebihan pada daerah serviks / uterus.

6. Pada beberapa keadaan seperti kontraksi / tanda-tanda persalinan awal, keluar cairan pervaginam, keputihan, ketuban pecah, perdarahan pervaginam, abortus iminens atau abortus habitualis, kehamilan kembar, penyakit menular seksual, sebaiknya coitus jangan dilakukan.

7. Perawatan mammae dan abdomenJika terjadi papila retraksi, dibiasakan papillla ditarik manual dengan pelan. Striae / hiperpigmentasi dapat terjadi, tidak perlu dikuatirkan berlebihan.

8. Hewan piaraanHewan piaraan dapat menjadi carrier infeksi (misalnya, bulu kucing / burung, dapat mengandung parasit toxoplasma). Dianjurkan menghindari kontak.

9. Merokok / minuman keras / obat-obatan.

Harus dihentikan sekurang-kurangnya selama kehamilan dan sampai persalinan, nifas dan menyusui selesai. Obat-obat depresan adiktif (narkotik dsb.) mendepresi sirkulasi janin dan menekan perkembangan susunan saraf pusat pada janin."

IKLAN3