ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. U DENGAN GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN : BPH DAN EPIDIDIMITIS DI RUANG C LANTAI II BEDAH UMUM PERJAN RUMAH SAKIT CC

IKLAN1
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. U DENGAN GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN : BPH DAN EPIDIDIMITIS DI RUANG C LANTAI II BEDAH UMUM PERJAN RUMAH SAKIT CC:

ABSTRAK



V Bab, viii, 87 Halaman, 1 Tabel, 4 Gambar, 1 Skema, 3 Lampiran

Karya tulis ini dilatarbelakangi oleh angka kejadian benigna prostat hiperplasia yaitu sebesar 25 % yang merupakan persentase paling tinggi dari seluruh kasus sistem perkemihan di Ruang C Lantai II Bedah Umum Perjan Rumah Sakit CC. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan penanganan yang komprehensif untuk mencegah terjadinya tahap penyakit yang lebih lanjut bahkan untuk mencegah kematian. Tujuan pembuatan karya tulis ini adalah mampu memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem perkemihan : benigna prostat hiperplasia dan epididimitis dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Metode penulisan yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Benigna prostat hiperplasia adalah suatu kondisi dimana kelenjar prostat mengalami pembesaran, memanjang keatas kedalam kandung kemih yang mengakibatkan tersumbatnya aliran urine dengan tertutupnya orifisium urethra dan biasa terjadi pada pria dengan usia diatas 50 tahun. Masalah keperawatan yang muncul berdasarkan teori adalah perubahan pola eliminasi BAK, gangguan rasa nyaman : nyeri, resiko kekurangan volume cairan, resiko infeksi, gangguan pemenuhan istirahat tidur, gangguan rasa aman : cemas dan kurangnya pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan. Sedangkan masalah yang ditemukan pada Tn. U adalah gangguan rasa nyaman : nyeri, resiko tinggi terjadinya infeksi, gangguan pemenuhan kebutuhan ADL : personal hygiene, gangguan pemenuhan kebutuhan istirahat tidur, perubahan pola eliminasi BAK dan gangguan rasa aman : cemas. Tidak semua masalah keperawatan secara teoritikal ditemukan pada kasus sehingga perlu dilakukan asuhan keperawatan yang lebih komprehensif dan tidak hanya disesuaikan dengan kerangka teori yang ada. Pada pelaksanaan, tidak semua tindakan dapat diaplikasikan. Hal tersebut diantaranya yaitu penggantian alat tenun setiap hari dan observasi keluaran urine dalam 24 jam. Masalah yang ditemukan pada klien Tn. U dapat teratasi seluruhnya dalam waktu lima hari sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Kesimpulan yang dapat diambil adalah dalam melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan benigna prostat hiperplasia dan epididimitis observasi pengeluaran urine sangat diperlukan, sehingga penulis merekomendasikan agar dibuatnya dokumentasi pengeluaran urine setiap shif pada klien dengan benigna prostat hiperplasia.

Daftar pustaka : 20 buah (1983-2003).


http://askep-askeb-kita.blogspot.com/ "IKLAN3