PENGARUH PROGRAM KB TERHADAP PENGENDALIAN PENDUDUK
1. Pengertian Penduduk
Penduduk adalah :
Ø Semua orang yang mendiami suatu daerah dalam suatu waktu atau jangka waktu tertentu. ( Sarwono, “ Ilmu Kebidanan “ Hal 900 ).
2. Latar Belakang Program KB
" Sejarah KB
Program yang berjalan sekarang ini di prakarsai oleh beberapa orang tokoh di dalam dan luar negeri yang menarh perhatian terhadap masalah kesehatan ibu Pada awal abad 19, di inggris usaha untuk Keluarga Berencana di pelopori oleh Maria Stopes ( 1880 – 1950 ), sedangkan di Amerika diupayakan oleh Margareth Sanger ( 1883 – 1966 ) dengan programnya birth control dan merupakan pelopor keluarga berencana modern. Sejak saat itu dimulailah pendirian berbagai macam organisasi dan perkumpulan Keluarga Berencana. Organisasi dan perkumpulan ini sering mengadakan konferensi untuk membicarakan berbagai masalah dan upaya tentang keluarga berencana di dunia.
Di Indonesia sendiri pencanangan tentang program KB juga sudah dimulai, ini dibuktikan dngan berdirinya Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI), walaupun sebelumnya telah ada usaha – usaha untuk mengatasi kehamilan karena tingginya Angka Kematian Bayi ( AKB ) yang diupayakan oleh Berbagai pihak terutama para dokter dari Rumah Sakit di daerah Jawa. Pada 23 Desember 1957 PKBI resmi didirikan dengan Dr.R.Soeharto sebagai ketua. PKBI memperjuangkan terciptanya keluarga sejahtera dengan 3 macam usaha :
1. Mengatur dan menjarangkan kehamilan.
2. Mengobati kemandulan.
3. Memberi nasehat kehamilan.
Pemerintah kemudian mendirikan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melalui Kepres RI no.8 tahun 1970.
1
Program KB mulai dilaksanakan secara nasional pada tahun 1970, yang bertujuan :
1. Untuk mengendalikan jumlah penduduk, karena pada saat itu Indonesia mengalami ledakan penduduk ( baby boom ) dengan pertumbuhan hampi 5 % per tahun.
2. Meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan anak.
Semua ini bermuara pada tujuan yang lebih besar yakni mewujudkan keluarga Indonesia yang berstruktur kecil dan sejahtera.
Setelah sukses mengendalikan laju dan pertumbuhan penduduk menjadi 1,49 % per tahun pada 2003 lalu dari 2,34 % tahun 1970 – 1980 serta telah mampu menurunkan rata – rata angka kelahiran atau total fertility rate dari 5,6 anak per Wanita Usia Subur (WUS) pada tahun 70-an menjadi 2,6 anak per WUS tahun 2002-2003 (Sumber:SDKI.
" PENGERTIAN KB
1. Keluarga Berencana adalah :
Ø Perencanaan kehamilan , sehingga kehamilan itu terjadi pada waktu seperti yang diinginkan, jarak antara kelahiran diperpanjang, untuk membina kesehatan yang sebaik – baiknya bagi seluruh anggota keluarga, apabila jumlah anggota keluarga telah mencapai jumlah yang dikehendaki (WHO technical series).
2. Keluarga Berencana adalah :
Ø Suatu usaha untuk mencapai kesejahteraan dengan jalan memberikan nasehat perkawinan, pengobatan kemandulan dan penjararangan kehamilan.
( Buku Perawatan III Unit F hal 132 )
3. Keluarga Berencana :
Ø Merupakan suatu usaha untuk membantu mengatur jumlah anak dalam keluarga agar terwujud keluarga sejahtera. ( http/mediaonline.co.id )
2
4. Keluarga Berencana merupakan :
Ø Upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan keluarga kecil, bahagia, dan sejahtera. ( http/www.bkkbn.go.id).
" TUJUAN PROGRAM KB
a. Tujuan Umum :
Ø Meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak dalam rangka mewujudkan keluarga kecil yang bahagia, sejahtera yang menjadi dasar terwujudnya masyarakat yang sejahtera dengan mengenalikan kelahiran, sekaligus dalan rangka menjamin terkenalinya pertumbuhan penduduk di Indonesia .
b. Tujuan Khusus :
Ø Menurunkan angka kelahiran kasar setiap tahunnya, maka untuk mencapai tujuan tersebut Program KB diarahkan pada dua sasaran :
1) Sasaran lansung dengan pemakaian kontrasepsi pada pasanagan usia subur (PUS/ELCO:Eligablo couple) secara bertahap menjadi peserta KB yang aktif dan dampaknya lansung penurunan fertilitas.
2) Sasaran tidak lansung yang mendukung program KB, diantaranya Organisasi – organisasi, LSM, PKK, Organisasi profesi, dan bernagai pihak yang mendukung pelembagaan NKKBS.
" SASARAN PROGRAM KB
1. Sasaran Umum
· PUS usia muda yang belum ber-KB.
· PUS istirahat yang sudah ber-KB.
· Pelaksana dan pengelola KB.
· Pemuda terutama remaja yang mencakup penanaman dan penghayatan NKKBS.
· Kelompok masyrakat yang masih sukar diajak ber-KB dan keluarga masyarakat di daerah terpencil. 3
· Kaum pria sebagai usaha dalam pelaksana pogram dan melembagakan NKKBS.
· Program kesejahteraan ibu dan anak yang mengarah pada kesejahteraan bayi dan ibunya.
2. Sasaran Pelayanan Keluarga Berencana
· PUS yang ingin mencegah kehamilan karena alasan pribadi.
· PUS yang ingin menjarangkan kehamilan demi kesehatan ibu dan anak.
· PUS yang ingin membatasi jumlah anak.
· Keluarga yang memiliki lebih dari 5 anak.
" MANFAAT KB
Ø Menurunkan angka kematian maternal dengan adanya perencanaan kehamilan yang aman, sehat dan diinginkan.
Ø Mencegah terjadinya kanker uterus dan ovarium dengan mengkonsumsi pil kontrasepsi.
Ø Memberikan kontribusi bagi pembangunan berkelanjutan yang berwawasan kependudukan.Proggram keluarga berencana nasional adalah program untuk membantu keluarga termasuk individu anggota keluarga untuk merencanakan kehidupan berkeluarga yang baik sehingga dapat mencapai keluarga berkualitas. Dengan terbentuk keluarga berkualitas maka generasi mendatang sebagai sumber daya manusia yang berkualitas akan dapat melanjutkan pembangunan. Program keluarga berencana dalam pembangunan berkelanjutan yang berwawasan kependudukan dapat memberikan kontribusi dalam empat hal, yaitu :
a. Mengendalikan jumlah penduduk dan pertumbuhan penduduk juga dengan peningkatan kualitas penduduk.
b. Peningkatan kualitas penduduk sebagai sumber daya yang handal dilakukan dengan mengarahkan pembangunan pada penurunan kematian ibu dan bayi dengan menurunkan kelahiran atau kehamilan melalui penggunaan kontrasepsi.
4
c. Berusaha dan menjunjung tinggi perwujudan hak – hak asasi manusia dalam hal kesehatan reproduksi pasangan usia subur untuk merencanakan kehidupan berkeluarga.
d. Mendukung upaya pemberdayaan perempuan dengan menyadari sepenuhnya akan hak dan kewajiban perempuan serta sebagai sumber daya manusia yang tangguh.
" PENGARUH KB TERHADAP PENGENDALIAN PENDUDUK
Program Keluarga Berencana merupakan usaha lansung yang bertujuan untuk mengurangi tingkat kelahiran melalui penggunaan alat kntrasepsi. Berhasil atau tidaknya Pelaksaan Program Keluarga Berencana akan menetukan pula berhasil atau tidaknya usaha untuk mewujudkan kesejahteraan bangsa Indonesia . Pertambahan penduduk yang cepat, tidak seimbang dengan peningkatan produksi akan mengakibatkan ketegangan – ketegangan sosial dengan segala akibat yang luas.
1. Pengaruh positif Program KB
Ø Dengan adanya program KB maka laju pertumbuhan penduduk dapat ditekan untuk menghindari terjadinya peledakan penduduk yang luar biasa, karena diperkirakan jika angka persentase kesetaraan jumlah penduduk yang ber-KB dapat dinaikkan 1 % per tahun, maka diprediksikan jmlah penduduk Indonesia pada tahun 2015 sekitar 237,8 juta jiwa, ini masih di bawah dari angka proyeksi penduduk tahun 2015 yang diperkirakan sekitar 248 juta jiwa.
Tingkat keberhasilan program KB ini dibuktikan dari data yang di dapat yakni angka kelahiran total dari 2,7 % (SDKI 2000) turun menjadi 2,5 % (SUsenas 2004), sedangkan laju pertumbuhan penduduk menunjukkan angka 2,86 % (SP 1990) menjadi 1.17 % ( 2000 ).
Dengan adanya kebijakan pemerintah unutk pengaturan laju pertumbuhan penduduk dan pengaturan jumlah kelahiran di Indonesia merupakan bagian dari kebijakan kependudukan nasional, yang dalam hal ini pelaksanaan program KB di daerah pada era otonomi perlu ditentukan sasaran kinerja program untuk mewujudkan keserasian kependudukan di berbagai bidang pembangunan. 5
Dengan terkendalinya jumlah penduduk, maka akan tercipta generasi yang berkualitas, sehingga dapat meneruskan pembangunan Indonesia yang berkualiatas.
2. Pengaruh negatif Program KB
Ø Selain mendatangkan pengaruh yang positif, program KB juga memiliki pengruh yang kurang menguntungkan, ini dilihat dari semakin meningkatnya partisipasi masyarakat dalam ber-KB, maka penggunaan metode KB berupa penggunaan AKDR, implant, suntik KB, pil KB juga semakin meningkat, maka biaya yang harus di keluarkan pemerintah untuk pengadaan alat – alat dan obat untuk kontrasepsi di Indonesia dapat dikatakan cukup tinggi.
Ø Menurut penelitian, dengan peggunaan metode untuk ber-KB maka dapat mempercepat penuaan pada akseptornya, sehingga dapat dikatakan jumlah usia lanjut akan semakin bertambah setiap tahunnya, sehingga biaya yang juga harus dikeluarkan pemerintah untuk kesejahteraan para Usila juga meningkat.
IKLAN3