Kanker Leher Rahim (Ca Cerviks)

IKLAN1
Kanker Leher Rahim merupakan jenis kanker yang paling banyak ditemukan pada wanita di Indonesia (diantara jenis kanker lainnya) dan banyak menyebabkan kematian karena terlambat dideteksi dan diobati. Frekuensi relatif di Indonesia adalah 27 % berdasarkan data patologik atau 16 % berdasarkan data rumah sakit. Insiden puncak pada usia 40–50 tahun.

Dalam serviks terdapat 2 jenis sel yaitu sel skuamos dan glandular atau sel endoserviks. Pada kanker serviks, sel-sel bertindak secara tidak normal terus membesar dan membentuk benjolan atau tumor. Biasanya sel-sel ganas tersebut berasal dari squamo columnar juntion. Penyebab terbanyak dari kanker leher rahim adalah 99 % dari HPV (human papilloma virus) yang disebarkan lewat perilaku seks yang tidak sehat.

http://askep-askeb.cz.cc/

Gejala Kanker Leher Rahim


Kanker leher rahim pada stadium awal tidak menunjukkan gejala yang khas, bahkan bisa tanpa gejala.


Pada stadium lanjut sering memberikan gejala : perdarahan post coitus, keputihan abnormal, perdarahan sesudah mati haid (menopause) serta keluar cairan abnormal (kekuning-kuningan, berbau dan bercampur darah).


Faktor Resiko


Sampai saat ini penyebab pasti kanker leher rahim belum diketahui secara pasti. Namun, faktor resiko bagi yang terkena kanker leher rahim yaitu : hubungan seksual pada usia muda dan sering berganti-ganti pasangan; sering menderita infeksi kelamin; melahirkan banyak anak; kebiasaan merokok.


Pencegahan kanker serviks


Untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas kanker serviks diperlukan upaya pencegahan-pencegahan sebagai berikut :



  • Pencegahan primer, yaitu usaha untuk mengurangi atau menghilangkan kontak dengan karsinogen untuk mencegah inisiasi dan promosi pada proses karsinogen.

  • Pencegahan sekunder, termasuk skrining dan deteksi dini untuk menemukan kasus-kasus dini sehingga kemungkinan penyembuhan dapat ditingkatkan.

  • Pencegahan tertier, merupakan pengobatan untuk mencegah komplikasi klinik dan kematian awal.


Salah satu cara deteksi dini kanker leher rahim adalah dengan pemeriksaan Pap Smear.


Referensi

Ramli, Mukhlis, dkk (2005), Deteksi Dini Kanker, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.

Sahli, Fauzie, Karsinoma Serviks Uteri Deteksi Dini dan Penanggulangannya, Sub Bagian Onkologi Ginekologi Bagian Obstetri & Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Rumah Sakit Dr Pirngadi, Medan.

Triningsih, Ediati (2007), Makalah Cervik Uteri, Refresing Pap Smear Bagi Bidan, Yayasan Kanker Indonesia Cabang D.I. Yogyakarta.

Yatim, Faisal (2005). Penyakit Kandungan. Myoma, Kanker Rahim/ Leher Rahim Dan Indung Telur, Kista, Serta Gangguan Lainnya. Jakarta.

http://askep-askeb.cz.cc/

IKLAN3