MEKANISME PERSALINAN NORMAL Paramitha Harsary
Kepala memasuki ruang panggul dengan ukuran paling kecil ( diameter suboksipitobregmatika = 9,5 cm) dan didasar panggul kepala berada dalam fleksi maksimal.
Kepala yang turun menemui diafragma pelvis yang berjalan dari belakang atas ke bawah depan. Kombinasi elastisitas diafragma pelvis dan tekanan intra uterin oleh his yang berulang-ulang Þ kepala mengadakan rotasi Þ ubun-ubun kecil berputar kearah depan dibawah simpisis.
Setelah kepala berada di dasar panggul dengan ubun-ubun kecil di bawah simpisis ( sebagai hipomoklion), kepala mengadakan fleksi Þ berturut turut lahir bregma, dahi, muka dan akhirnya dagu.
Gerakan kembali sebelum putaran paksi dalam terjadi, untuk menyesuaikan kedudukan kepala dengan punggung anak
Bahu melintasi pintu atas panggul dalam keadaan miring Þ menyesuaikan dengan bentuk panggul, sehingga di dasar panggul, apabila kepala telah lahir, bahu berada dalam posisi depan-belakang Þ bahu depan lahir lebih dahulu, baru kemudian bahu belakang. Mekanisme persalinan fisiologis penting dipahami, bila ada penyimpangan –> koreksi manual dapat dilakukan sehingga tindakan operatif tidak perlu dilakukan. Tindakan – tindakan setelah bayi lahir :
Bila bayi telah lahir, uterus akan mengecil. Partus berada dalam kala III ( kala uri), yang tidak kalah penting dari kala I dan II oleh karena tingginya kematian ibu akibat perdarahan pada kala uri. Mengecilnya uterus akibat his setelah bayi lahir mengakibatkan terjadi pelepasan perlengketan plasenta dengan dinding uterus. Ada 3 cara lepasnya plasenta yaitu : 1. Tengah (sentral menurut Schultze) à terbanyak 2. Pinggir (marginal menurut Mathew-Duncan) 3. Kombinasi 1 dan 2. Kala III berlangsung selama 6 sampai 15 menit, dengan tinggi fundus uteri setelah kala III kira-kira 2 jari di bawah pusat. |
Sumber Dari :
http://ksuheimi.blogspot.com/2008/06/mekanisme-persalinan-normal.html
http://askep-askeb-kita.blogspot.com/