BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penggunaan kontrasepsi hormonal sebagai salah satu alat kontrasepsi meningkat tajam menurut WHO. Dewasa ini hampir 380 juta pasangan menjalankan Keluarga Berencana dan 65 – 75 juta diantaranya terutama di Negara berkembang menggunakan kontrasepsi hormonal. Seperti kontrasepsi oral suntik dan implan kontrasepsi hormonal yang digunakan dapat memiliki pengaruh positif ataupun negatif terhadap berbagai organ wanita baik organ genetalia maupun non genetalia (Prawiroharjo, 2002).
Pendidikan mendorong masyarakat untuk menyadari bahwa pengendalian susunan dan jumlah keturunan, dapat meningkatkan kesejahteraan sehingga lebih mampu menumbuhkan kualitas sumber daya manusia secara nasional untuk dapat mengendalikan pertumbuhan penduduk diperlukan keikutsertaan masyarakat. sekitar 80 – 85% PUS dan keikutsertaannya sekitar 75% pasangan PUS mencapai pertumbuhan penduduk sekitar 1% pertahun. Disadari bahwa pengendalian pertumbuhan penduduk tidak mungkin dapat dilakukan. Bila tidak ditunjang oleh pelaksanaan APM (Abortus Provokatus Meditinalis) dengan indikasi sosial dalam gerakan Keluarga Berencana dicanangkan cegah metodeefektif berkisar 75-80% termasuk 15 – 20% metode kontra kontra sepsi mantap (Manuaba, 2001).
Secara nasional pencapaian peserta Keluarga Berencana aktif sampai dengan Agustus 2001 sebanyak 26.792.374 peserta. Peserta dilihat menurut kontrasepsinya maka suntikan mencapai presentasi tertinggi yaitu 34,66% atau 9.287.147 peserta, pil 28,18% atau 7.551.015 peserta, IUD 20 % atau 5.360.522 peserta, implant 10,12% atau 2,712.065 peserta, medis operasi 5,77% atau 1,547.994 peserta, kondom dan obat vaginal 1,24% atau 333.629 peserta (BKKBN, 2002).
Pelayanan kontrasepsi merupakan salah satu komponen dalam pelayanan Keluarga Berencana (KB) diharapkan sebanyak-banyaknya pasangan usia subur (PUS) di Indonesia akan mengikuti gerakan Keluarga Berencana (KB) secara dini dan lestari semua jenis metode kontrasepsi telah tersedia di seluruh tempat pelayaan kesehatan dan sangat mudah dijangkau oleh masyarakat, kecuali metode, kontrasepsi mantap yang memerlukan tindakan operasi (BKKBN, 2002).
Berdasarkan data prasurvey desa Rejosari Kecamatan Kota Bumi Kabupaten Lampung Utara didapatkan data akseptor Keluarga Berencana dengan jumlah 321 orang diperoleh tahun 2004.
Tabel 1. Data Akseptor Keluarga Berencana Tahun 2004
No Akseptor Jumlah Prosentase
1 Pil 63 19,6
2 Suntik 99 30,8
3 Kondom 15 4,7
4 IUD 65 20,2
5 Implant 58 18,1
6 MOW 16 5,00
7 MOP 5 1,6
Jumlah 321 100
Sumber : Data tahun 2004
Tabel 2. Data Akseptor Keluarga Berencana Yang Mengalami Gangguan Efek Samping
No Akseptor Jumlah Prosentase
1 Pil 15 13,39
2 Suntik 69 61,60
3 Kondom 3 2,67
4 IUD 20 17,85
5 Implant 5 4,46
6 MOW - -
7 MOP - -
Jumlah 112
100
Sumber : Data tahun 2004
Dari data di atas diketahui bahwa yang menjadi akseptor keluarga berencana yang menggunakan alat kontrasepsi suntik dengan jumlah 99 akseptor dan yang mengalami efek samping sebanyak 61,60% dan yang paling banyak mengalami efek samping dibanding kontrasepsi yang lainnya adalah kontrasepsi suntik.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut : Bagaimanakah karakteristik efek samping alat kontrasepsi injeksi hormon di Desa Rejosari Kecamatan Kota Bumi Kabupaten Lampung Utara.
C. Ruang Lingkup Penelitian
Dalam penelitian ini penulis membatasi ruang lingkup penelitian sebagai berikut :
1. Sifat penelitian : Deskriptif
2. Subyek penelitian : Askeptor KB suntik
3. Obyek : Karakteristik efek samping alat kontrasepsi suntik.
4. Lokasi penelitian : Di Desa Rejosari Kecamatan Kota Bumi Kabupaten Lampung Utara
5. Waktu Penelitian : 28 Mei sampai dengan 02 Juni 2004.
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui karakteristik efek samping suntik hormon di Desa Rejosari Kecamatan Kota Bumi Kabupaten Lampung Utara.
2. Tujuan Khusus
a. Diperolehnya karakteristik efek samping gangguan haid.
b. Diperolehnya karakteristik efek samping berat badan yang bertambah.
c. Diperolehnya karakteristik efek samping sakit kepala
d. Diperolehnya karakteristik efek samping pada sistim cardio vaskuler.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi pihak yang terkait seperti puskesmas dan desa Kecamatan Kota Bumi Kabupaten Lampung Utara. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan evaluasi program yang sedang berjalan.
2. Bagi institusi pendidikan sebagai bahan bacaan dan menambah wawasan tentang penelitian yang akan datang.
3. Bagi penulis untuk menambah pengetahuan tentang efek samping kontrasepsi injeksi hormon secara teori meupun praktik di lapangan.
4. Bagi pengembangan ilmu dapat digunakan sebagai referensi penelitian lebih lanjut.